Astagfirullah, Pria Zimbabwe Ini Akui Punya Nomor Telepon Tuhan

INSPIRADATA. Hanya bisa memohon ampun saja (isighfar) dan perlindungan kepada Allah s.w.t, agar dihindarkan dari syetan. Pria Zimbabwe yang disebut-sebut sebagai Pastor, bernama Paul Sanyangore, mengaku telah menerima nomor telepon Tuhan langsung dari Yang Maha Kuasa sendiri.

Seperti dilansir Merdeka dari laman Oddity Central, Kamis (18/05/2017), Sanyagore pertama kali membuat heboh dari Februari lalu di mana telah beredar video yang dia dikatakan sedang berbicara di telepon dengan Tuhan, ketika sedang berkhotbah di gereja.

Dalam wawancara dengan portal berita H-Metro –dia mengungkapkan– saat itu memang sedang berbicara di telepon dengan Tuhan. Dia juga mengatakan merasa terkejut dengan keheranan orang-orang atas peristiwa itu.

“Saya punya saluran langsung, bahkan saya punya nomor-Nya dan saya bisa menelepon Dia kapan saja diperlukan,” kata Sanyangore, Rabu (17/05/2017).

“Tidak mustahil berbicara dengan Tuhan, kenapa kalian meragukan saya menerima telepon dari Dia? Ketika berdoa saya mendengar suara yang menyuruh saya menelepon Dia secara langsung,” ujarnya.

Selain itu, Pastor Zimbabwe tersebut mengaku dalam pembicaraan di telepon tersebut, dia diberitahu apa yang mesti dikatakan pada ibadah Minggu di Gereja.

style="text-align: justify;">

Pastor kontroversial itu juga kemudian menyatakan dia akan segera meluncurkan sebuah program tayangan terbaru dalam stasiun televisi gerejanya, Victory TV. Tayangan itu bertajuk “Surga Online” dan di dalamnya bakal diperdengarkan perbincangan di telepon antara dia dengan Tuhan.

Sanyangore bahkan menuturkan dia berencana mengungkap nomor telepon Tuhan dalam sebuah acara khusus dan mengundang orang datang supaya menyaksikan langsung keajaiban itu.

Dalam sebuah acaranya, salah satu jemaat bernama Tich Mataz terlihat mendapat telepon dari Tuhan di depan para hadirin. Dalam pembicaraan itu Mataz mulai menyampaikan pesan-pesan kenabian dan Sanyangore mengatakan keajaiban itu jadi bukti dirinya selama ini mengatakan kebenaran.

Na’udzubillah.

< artikel rujukan >